Selasa, 20 April 2010

Cinta Kasih dalam Keluarga

17 Oktober 2009 · 1 Komentar

Rate This
Quantcast

.
“Adapun wanita-wanita yang shalehah itu ialah wanita-wanita yang patuh (taat) dan memelihara kehormatan dirinya semasa ketiadaan suaminya sebagaimana Allah telah memelihara mereka.” [QS. An-Nisa: 34]

“Sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”
.
———————————————————————————
.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar Ruum: 21)
.
Allah telah memfitrahkan bagi manusia untuk mencintai keluarganya. Ketika cinta itu bersemi dan mekar sempurna dalam naungan ridha Allah, maka akan turun keberkahan dan ketentraman dalam keluarga tersebut.
.
“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali Imran: 14).
.
Cinta yang mekar di dalam sebuah keluarga yang diridhai Allah akan membawa banyak sekali manfaat. Diantaranya adalah;
.
Memperkokoh Kasih Sayang
Semakin kuat perasaan cinta dan saling memiliki dalam sebuah keluarga, akan membawa kepada kokohnya keluarga tersebut. Keluarga Nabi -’alaihisshalawatu wa salam- sebagai contohnya. Semakin besar rasa cinta dalam sebuah keluarga semakin besar pula rasa kasih sayang di dalamnya.
.
Mempererat Hubungan dalam Keluarga
Apabila dalam keluarga telah terbina rasa cinta dan kasih sayang yang kokoh, tentu hubungan dalam keluarga tersebut menjadi kuat dan harmonis. Sehingga mereka biasa mengucapkan “baitii janatii”, rumahku adalah surgaku. Sungguh ucapan yang diinginkan oleh setiap orang.
Bila cinta sudah melekat,
Bagaikan besi bertemu karat,
Merona warna menebar aroma,
Menyajikan hijau pesona surga,
Menarik dan memikat jiwa,
Hingga enggan bila tak bersua.
.
Membentengi Keluarga
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At Tahrim: 6)
Dengan perasaan cinta, maka setiap anggota keluarga akan saling menjaga dan melindungi. Mustahil hal ini terjadi bila tidak ada perasaan cinta. Setiap anggota keluarga juga akan saling mengingatkan antara satu dengan yang lain agar terhindar dari perbuatan dosa dan acaman api neraka.
Sebuas-buasnya harimau tidak akan memakan anaknya sendiri.
Begitulah kira-kira, keluarga yang saling mencintai tidak akan membiarkan keluarga yang dicintainya celaka atau terjatuh ke jurang maksiat dan kesesatan.
Apakah kau lihat gembala kecil di sana,
Dengan tangan mungil dan sebatang ranting menghalau domda,
Dengan harap menuju hijauan padang gembala,
Dan terjauh dari tajam gigi-gigi serigala.
.
Menguatkan Agama
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar Ruum: 30)
Sesungguhnya manusia itu dilahirkan dalam keadaan islam, sebagaimana Rasulullah -’alaihisshalawatu wa salam- pernah bersabda, “Semua yang dilahirkan itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (islam), hanya saja orang tuanya yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi.”1
Dalam sebuah keluarga yang beriman dan saling menyayangi tentu setiap diri akan menjaga agar anggota keluarganya tetap berjalan sesuai fitrah dalam Islam. Sebab keluar dari fitrah agama sangat dilarang dan mendapatkan hukuman yang berat dari Allah. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas , lagi Maha Mengetahui.” (Al Ma’idah: 54)
.
Saling Nasehat-Menasehati dalam Kebaikan dan Taqwa
Dalam keluarga ini juga akan saling nasehat-menasehati dalam jalan agama yang benar ini.
“Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.” (Al Balad: 17).
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al ‘Ashr: 3).
“Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari -radhiallahu’anhu-, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?, Beliau bersabda: Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim.”2
Ya Allah! Jadikan keluarga kami keluarga yang engkau ridhai.
Jadikan rumah kami, rumah-rumah untuk mengingati Engkau ya Allah.
Jadikan istri-istri kami, penghias dan penyemangat hidup kami,
Agar kami tidak lelah dan terjatuh dalam mentaatiMu.
Jadikan anak-anak kami penghibur mata dan hati,
Agar tak lelah kami dalam mengibadahiMu.
Jadikan pula mereka penyeru-penyeru,
Yang menyeru ke jalanMu dan pembela agamaMu.
Ya Allah! Rahmatilah kami, cintailah kami, ampuni dosa kami,
dan kumpulkan kami dalam surgamu.
Bersama para Nabi, Sidiqin dan Syuhada
serta orang-orang yang beriman kepadamu secara lurus.
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati,
dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
(Al Furqaan: 74)
.
.

1 HR. Bukhari
2 HR. Muslim
.
.
Sumber :
Setulus Cinta Selembut Rindu oleh Abu Abdullah Muhammad Al Bantuly

0 komentar:

Posting Komentar