Senin, 12 Oktober 2009

Akuaponik, Budidaya Ikan Lahan Hemat Air
yang Menguntungkan
  Oleh Triyana, SP




       Teknologi akuaponik merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan dalam rangka pemecahan keterbatasan air. Disamping itu teknologi akuaponik juga mempunyai keuntungan lainnya berupa pemasukan tambahan dari hasil tanaman yang akan memperbesar keuntungan para peternak ikan.
       Aquaponik yaitu memanfaatkan secara terus menerus air dari pemeliharaan ikan ke tanaman dan sebaliknya dari tanaman ke kolam ikan. Inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem re-sirkulasi. Sistem teknologi akuaponik ini muncul sebagai jawaban atas adanya permasalahan semakin sulitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan yang sempit, akuaponik yang merupakan salah satu teknologi hemat lahan dan air yang dapat dikombinasikan dengan berbagai tanaman sayuran. Beberapa hal  berkaitan dengan pemeliharaan ikan agar baik dalam teknologi akuaponik adalah sebagai berikut:
Jenis Ikan
       Beberapa jenis  ikan air tawar yang umumnya dapat dipelihara adalah ikan nila, patin, gurame, mas, lele dan ikan hias, kepadatan yang digunakan dalam pemeliharaan ikan tertera pada tabel berikut.
Jenis Ikan
Padat Tebar (ekor/m2)
Mas
10-200
Nila
100-150
Gurame
5-10
Lele
100-150
Patin
10-15
 Wadah Pemeliharaan 
       Wadah pemeliharaan ikan prinsipnya mempunyai  pembuangan air yang dapat menyedot kotoran ikan ataupun sisa pakan yang digunakan untuk dialirkan kedalam bak filter misalnya dengan menggunakan ember - ember plastik ukuran 10-20 l atau papan kayu yang dibentuk menjadi  seperti bak saluran air yang dilapisi plastik.  luasan ember sebagai filter yang digunakan adalah 25% dari permukaan wadah pemeliharaan ikan seperti pada gambar. Sehingga air yang kotor menjadi bersih kembali. Medianya terdiri dari : batu kerikil atau batu apung lebih dianjurkan untuk digunakan karena jika memakai tanah maka seringkali jalannya air lebih terhambat karena tanah-tanah halus juga ikut hanyut dan menyumbat lubang pengeluaran
Sistem Resirkulasi
       Secara ringkasnya dapat digambarkan sebagai berikut, air yang berasal dari wadah pemeliharaan ikan dialirkan dengan menggunakan pompa air ke filter yang juga berfungsi sebagai tempat untuk menanam tanaman, kemudian air yang sudah difilter tersebut dialirkan kembali kedalam kolam ikan dialirkan secara terus menerus, sehingga amoniak yang berada di kolam akan tersaring sampai 80 % oleh tanaman tersebut..jenis tanaman yang sudah dicoba dan berhasil cukup baik adalah kangkung, tomat, sawi dan fetchin atau pokchai. Karena media filter tidak menggunakan tahah maka agar tanaman dapat tumbuh baik perlu disemaikan dulu sampai bibit berumur 1-1,5 bulan baru  siap dipindahkan pada sistem akuaponik dengan jarak tanam :
Jenis Tanaman
Jarak Tanam (cm)
Kangkung
10
Cabai
40
Tomat
40
Terong sayur
40
 Analisa usaha akuaponik jenis Ikan gurame dengan luas kolam 3 x 4 meter persegi.
No
ItemJumlah (Rp)
  Beaya Operasional :
- Bibit ukuran 200 gr  (24 kg x Rp 18000)
- Pakan tenggelam (28.8 kg x Rp 3.600)
Total beaya operasional  
  
432.000,-
103.680,-
535.680,-
 Pendapatan :
- Panen ukuran 500 gr/ekor (48 x Rp 20.000)  
Keuntungan per periode pemeliharaan (3-4 bulan) 

 960.000,-
   424.320,-  
 
Pemeliharaan tomat :
-          10 unit media filter @ Rp 7.500,-
-          benih cabai 10 unit x Rp5.000,-
Total biaya pemeliharaan 
Panen (pendapatan):
 2 bln x 2 musim x 10 unit x 1kg x Rp.10.000,-
  Keuntungan selama periode tanam 4 bulan  :

75.000,-
       50.000,-
125.000,- 


400.000,-                     275.000,-
Demikian sekilas teknologi akua ponik dan silahkan mencoba. (Sumber Balai reset budi daya air tawar Bogor.)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ada contoh gk buat aquaponik dgn sistem hidram ?

Posting Komentar